Jumat, 30 Mei 2014

PENGUJIAN OZON DI LINGKUNGAN SEKITAR

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ACARA I
MENGUJI OZON


 









DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : III

NURHANAH                       :151135135
MUDRIKATI                       :151135121
ISTIQOMAH                        :151135150
NILA SARI                           :151135149
LINDA APRIANI                :151135120
YULIA IKARIANI              :151135146
HERI FADLY                       :151135134
LALU ABDURROSYID     :151135118


JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2014


BAB I 
PENDAHULUAN 
A.Latar Belakang
 Oksigen (O2) adalah suatu gas yang sangat penting bagi kelangsungan hidup mahluk hidup, dan merupakan gas yang kita hirup sebagai pendukung hidup kita. Akan tetapi ozon (O3) yang terdiri dari tiga moekul atom oksigen adalah zat yang berwarna kebiruan yang di temukan terutama di daerah stratosfer. Ozon adalah sebuah lapisan yang berperan sebagai tirai pelindung radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi matahari. Kini kondisi lapisan ozon sungguh memperihatinkan, karena dirusak oleh bahan-bahan kimia yang dilepaskan dari berbagai aktivitas manusia. Letusan gunung api yang dahsyat dapat menghamburkan debu dan gas asam hingga ke lapisan stratosfer. Ozon dapat ditemukan di dua lapisan atmosfer, pertama pada stratosfer, yaitu suatu lapisan paling atas yang melindungi bumi dari ultraviolet yang merusak. Kedua pada trofosfer, lapisan paling dekat dengan bumi, dimana ozon secara alami terbentuk pada tingkat rendah. Ozon pada trofosfer ini sering disebut ozon ground level karena tinggi bahan kimia ini merupakan polutan. Tingginya tingkat ozon ground level karena dihasilkan dari rentetan reaksi kimia kompleks yang disebabkan oleh sinar matahari dan hidrokarbon yang tidak terbakar. 
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat kertas uji ozon dan menggunakannnya untuk mengukur kadar ozon di lingkungan sekitar?
2. Bagaimana mengetahui kadar ozon disuatu tempat dengan menggunakan kertas uji Schonbein?
C. Tujuan
1. Untuk membuat kertas uji ozon dan menggunakannnya untuk mengukur kadar ozon di lingkungan sekitar. 2. Untuk mengetahui kadar ozon disuatu tempat dengan menggunakan kertas uji Schonbein.
                                                                              BAB II
                                                                 TINJAUAN PUSTAKA
Lapisan stratosfer mencapai ketinggian 15 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini bersuhu lebih dingin dan ditempati oleh lapisan ozon, sebuah lapisan yang berperas sebagai tirai pelindung radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi matahari. Kini kondisi lapisan ozon sungguh memperihatinkan, karena dirusak oleh bahan-bahan kimia yang dilepaskan dari berbagai aktivitas manusia. Letusan gunung api yang dahsyat dapat menghamburkan debu dan gas asam hingga ke lapisan stratosfer. (Pratiwi, dkk 2007: 11) Ozon merupakan gas berwarna biru muda, bersipat racun, tidak stabil, dan bersifat oksidator kuat. Bereaksi dengan senyawaorganik yang memiliki ikatan rangkap dengan membentuk ozonida. Ozon dapat dibuat dengan melewatkan api listrik dalam gas O2. (Ahmad, 2008: 209) Meskipun memiliki konsentrasi yang rendah, 10 bagian per juta, lapisan ozon dapat bertindak sebagai pelindung dari sinar matahari yang dapat menyebabkan kangkerkulit, kelemahan daya tahan tubuh, bahkan mutasi genetic. Penipisan lapisan ozon yang diamati oleh satelit merupakan mengganggu. Hal ini disebabkan oleh emisi produk industri seperti CFCs ke atmosfer. (QA. Internasional, 2006: 10) Ozon dihasilkan melalui reaksi sebagai berikut: O2 + Ultra Violet O + O + O + O2 O3 Ozon melindungi permukaan bumi dari radiasi ultraviolet. Pada zona troposphere ozon merupakan gas yang merugikan, tapi keberadaan ozon pada zona stratosphere sangat penting untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV). Pada tahun 1998 ditemukan terjadinya “lubang” ozon seluas 27,3 juta km3 di atas antartika. Radiasi UV-B dari sinar matahari dapat merusak materi genetik DNA dan merupakan penyebab utama kanker kulit. (Ricki, 2005: 12-17) Lapisan ozon yang tipis dalam stratosfer melindungi bumi terhadap radiasi ultra ungu dari surya. Para ilmuan menemukan pada tahun 1970 bahwa CFC (chlorofluorocarbon), bahan kimia yang dipakai dalam sistem pendingin, larutan-larutan pembersih dan penyemprot eorosol merusak lapisan ozon. CFC melepaskan klorine kedalam atmosfer. Klorine kemudian memecah molekul-molekul ozon, klorine tidak terpengaruh oleh interksinya dengan ozon hingga satu molekul mampu marusak sejumlah besar ozon dalam jangka panjang. (Mulyanto, 2007: 12-13) Ozon adalah gas yang terdapat sebagai lapisan dalam atmosfer yang mlindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya. Ozonosfer yakni lapisan bawah stratosfer sekitar 15-30 km di atas permukaan bumi tempat absorpi radiasi surya ultraviolet menghasilkan ozon. Ozonisator adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan zat alami dengan cara penambahan ozon. (Tim Reality, 2009: 428)
                                                                           BAB III
                                                                    METODOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Senin, 24 Maret 2014 Waktu : 10.00 Wita-selesai
Tempat : Laboratorium P. IPA Biologi IAIN Mataram
Tujuan : 1. Untuk membuat kertas uji ozon dan menggunakannnya untuk mengukur kadar ozon di lingkungan sekitar. 2. Untuk mengetahui kadar ozon disuatu tempat dengan menggunakan kertas uji Schonbein.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas kimia 200 ml
b. Hot plate
c. Kain lap
d. Batang pengaduk
e. Kuas kecil
f. Kaki itga
g. Bunsen
h. Kantung plastic Ziploc
i. Botol sepray
j. Buku catatan
k. Gunting l.
4 buah penjepit baju
2. Bahan
a.5 gram tepung terigu 

b.1 gram potassium iodide
c. 100 ml aquades
d. Kertas saring 
C. Cara Kerja
1. Pembuatan kertas uji
a. Memasukkan 100 ml air dan 5 gram tepung jagung kedalam gelas kimia. Kemudian meletakkan gelas kimia diatas hot plate dan memanaskannya, aduk untuk mencampurkannya. Melanjutkkan pemanasan sambil mengaduk sampai membentuk gel.
b. Menggunakan lap tangan untuk menurunkan gelas diatas hot plate. Menambahkan 1 gram potassium iodida dan mengaduknya sampai rata. membiarkan gelas kimia serta isinya sampai dingin.
c. Meletakkan selembar kertas saring diatas meja. Menggunakan kuas kecil untuk mengoles gel cornstarch pada kedua sisi kertas saring.
d. Mengeringkan kertas tersebut dan menggantungnya ditempat yang terkena sinar matahari langsung dengan menggunakan penjepit baju.
e. Menggunting kertas menjadi potongan-potongan dengan ukuran panjang sisi 2,5 cm.
f. Menyimpan potongan kertas tersebut didalam plastik ziploc.
2. Pengujian
a. mengambil beberapa potong kertas uji ozon dan menggantungnya dengan tali raffia di lokasi pengamatan. Patikan kertas tidak terkena sinar matahari secara langsung. Menyemprot kertas dengan aquades dan menbiarkan potngan kertas selama 8 jam.
b. Setelah delapan jam, mengumpulkan potongan kertas uji ozon, kemudian menemtempatkannya potngan kertas uji tersebut didalam kantong plastik ziploc.
c. Menyemprotkan kertas dengan aquades, mengamati dam membandingkan warnanya dengan skala warna schonbein, yang telah dikonversikan ke kadar ozon, mencatat temuan di dalam buku pengamatan.
d. Menentukan kelembapan relative lokasi eksperimen.
e. Pada grafik kelembapan relative-ozon, menentemukan jumlah kadar ozon schonbein pada sumbu X berdasarkan warna potongan kertas ozon. menarik garis naik dari skala ini sampai menemukan kurva kelembaban yang sesuai dengan kelembapanlokasi pengematan.
f. Mengulangi langkah 5 dan 6 untuk masing-masing lokasi pengamatan.
g. Membandingkan konsentrasi ozon dari berbagai lokasi atau komunitas anda, berdasarkan hasil pengamatan teman-teman.
                                                                               BAB IV
                                                                        PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
 1. Tabel hasil pengamatan
Judul pengamatan Pengujian ozon
Nama lokasi Klinik, Masjid Jempong dan Kampus
Hari/Tgl/thn Rabu 14 maret 2014 waktu 11.00 wita- selesai
Kelompok 3
Jumlah anggota 8 orang
Sampling lokasi Kertas uji Skala warna schonbein Konsentrasi ozon (ppb) Lokasi 1: parkiran luar klinik 1 7 Lokasi 2: parkiran dalam klinik 1 6 Lokasi 3: pinggir jalan depan klinik 1 6 Lokasi 4: Parkiran kampus 1 4 Lokasi 5: pinggir jalan kodya Asri 1 7 Lokasi 6: parkiran masjid jempong 1 8
B. Analisa prosedur
1. Pembuatan kertas uji
Hal pertama yang harus dilakukuan dalam praktikum ini adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti gelas kimia 200 ml, hot plate, kain lap, batang pengaduk, kuas kecil, kaki tiga, Bunsen, 4 buah penjepit baju, 5 gram tepung jagung, 1 gram potassium iodide, 100 ml aquades, dan kertas saring. Setelah semua alat dan bahan disiapkan, langkah selanjutnya adalah memasukkan 100 ml air dan 5 gram tepung jagung kedalam gelas kimia. Kemudian meletakkan gelas kimia diatas hot plate dan memanaskannya, lalu mengaduknya sampai air dan tepung jagung tersebut tercampur rata. Melanjutkkan pemanasan sambil mengaduk sampai membentuk gel. Kemudian dengan menggunakan lap tangan turunkan gelas kimia diatas hot plate. Kemudian menambahkan 1 gram potassium iodida dan mengaduknya sampai rata. Membiarkan gelas kimia serta isinya sampai dingin. Setelah itu, meletakkan selembar kertas saring diatas meja lalu dengan menggunakan kuas kecil untuk mengoles gel cornstarch pada kedua sisi kertas saring. Selanjutnya mengeringkan kertas tersebut diatas hot plate, dan menggantungnya ditempat yang terkena sinar matahari langsung dengan menggunakan penjepit baju. Mendiamkan kertas uji tersebut sampia mongering sekitar 24 jam, setelah kertas uji ozon tersebut mengering kemudian menggunting kertas menjadi potongan-potongan dengan ukuran panjang sisi 2,5 cm. langkah terakhir yaitu menyimpan potongan kertas tersebut didalam plastik ziploc.
2. Pengujian ozon
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pengujian adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti botol sepray, buku catatan dan kertas uji yang sudah dipotong. Setelah itu, melakukan pengujian dengam mengambil beberapa potong kertas uji ozon dan menggantungnya dengan tali raffia atau bisa juga dengan menggunakan penjepit baju di lokasi pengamatan. Jangan biarkan kertas terkena sinar matahari secara langsung. Menyemprot kertas dengan aquades dan membiarkan potangan kertas selama 8 jam. Seletah cukup 8 jam kertas tersebut diambil dan lansung memasukkannya ke dalam kertas Ziploc. Langkah selanjutnya yakni menyemprotkan satu persatu kertas uji ozon dengan aquades, kemudian mengamati dan mengukur skalanya dengan menggunakan skla warna schonbien. Lalu membandingkan konsentrasi ozon dari berbagai lokasi berdasarkan hasil pengamatan teman-teman atau kelompok lain.
C. Analisis Hasil
Berdasarkan prkatikum kami tentang menguji ozon, dimana ada beberapa tempat lokasi pengmatan yang kami amati seperti di Klinik jalan Maja Pahit, parkiran kampus, masjid jempong, dan jalanan di Kodya. Pada keempat tempat tersebut kami mendapatkan hasil jumlah ozon yang relatife berbeda namun ada juga beberapa yang sama. Pada lokasi pertama kami melakukan pengujian di tempat parkiran klinik dan terdapat skala ozon sebesar 7, kemudian pada lokasi kedua yakni parkiran dalam klinik dengan hasil yang kami dapatkan yakni 6. Pada lokasi yang ketiga yakni pinggir jalan depan klinik dengan hasil 6. Dan lokasi selanjutnya parkiran kampus dengan hasil 6, selanjutnya pinggir jalan grean Kodya dengan hasil 7,5, dan yang terakhir lokasi keenam di parkiran masjid jempong dengan hasil 8. Hasil-hasil yang kita peroleh ini kami mendapatkannya dengan mengukurnya menggunakan skala warna Schonbien. Dan jumlah konsentrasi ozon kami belum dapatkan karena kurangnya alat yang di sediakan, oleh sebab itu kami tidak bisa mengukur kelembaban dan konsentrasi ozon tersebut. Perbedaan skala jumlah ozon yang didapatkan disebabkan karena pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Tingginya tingkat ozon karena dihasilkan dalam rentetan reaksi kimia kompleks yang disebabkan oleh sinar matahari dan hidrokarbon yang tidak terbakar. Senyawa tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar bahan bakar fosil pada kendaraan, industri dan pembangkit listrik. Mengingat Penipisan lapisan ozon yang diamati oleh satelit merupakan mengganggu. Hal ini disebabkan oleh emisi produk industri seperti CFCs ke atmosfer. para ilmuan menemukan pada tahun 1970 bahwa CFC (chlorofluorocarbon), bahan kimia yang dipakai dalam sistem pendingin, larutan-larutan pembersih dan penyemprot eorosol merusak lapisan ozon. CFC melepaskan klorine kedalam atmosfer. Klorine kemudian memecah molekul-molekul ozon, klorine tidak terpengaruh oleh interksinya dengan ozon hingga satu molekul mampu marusak sejumlah besar ozon dalam jangka panjang. Selain CFC gas halon juga di duga dapat merusak laposan ozon. Jadi bisa jadi pada lokasi kedua jumlah CFCs lebih tinggi di bandingkan dengan lokasi keempat, atau ketiga.
D. Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan ozon di stratosfer dan ozon trophosfer !
2. Mengapa ozon ground-level berbahaya ?
3. Berapa kadar ozon yang anda temukan pada lokasi yang anda uji?
4. Apakah temuan anda sama kadarnya dengan temuan temanmu yang lain ? jelaskan !
5. Mengapa anda perlu mengetahui kelembaban relative untuk menghitung kadar ozon ?
JAWAB
1. Stratosfer adalah suatu lapisan paling atas yang melindungi bumi dari ultraviolet yang merusak. Sedangkan trophosfer adalah lapisan yang paling dekat dengan bumi dimana ozon secara alami terbentuk pada tingkat rendah.
2. Karena ozon ground-level berdampak pada segi kesehatan seperti sakit tenggorokan, alat-alat vital bisa tergenggu. Tingginya tingkat ozon ground-level karena dihasilkan dalam rentetan reaksi kimia kompleks yang disebabkan oleh sinar matahari dan hidrokarbon yang tidak terbakar. Senyawa tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar bahan bakar fosil pada kendaraan, industri dan pembangkit listrik.
3. Pada lokasi 1 kadar ozon yang terkandung sebanyak 7, lokasi ke 2 sebanyak 6, lokasi ke 3 sebanyak 6, lokasi ke 4 sebanyak 4, lokasi ke 5 sebanyak 7,5, dan lokasi terakhir sebanyak 8.
4. Beda, karena tingkat kelembaban dan kondisi lingkungan yang kita amati berbeda.
5. Untuk mengetahui jumlah kadar ozon yang sebenarnya.
                                                                           BAB V
                                                                         PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kami menguji ozon dengan tujuan untuk mengetahui kadar ozon di lingkungan sekitar dengan menggunakan kertas uji Schonbein. Dimana hasil yang kami dapatkan relatife berbeda karena tempat yang kami amati berbeda tingkat kelembaban dan kondisi dilingkingan tersebut. Jumlah hasil kadar ozon yang kami dapatkan antara lain : Pada lokasi 1 kadar ozon yang terkandung sebanyak 7, lokasi ke 2 sebanyak 6, lokasi ke 3 sebanyak 6, lokasi ke 4 sebanyak 4, lokasi ke 5 sebanyak 7,5, dan lokasi terakhir sebanyak 8. Ozon itu sendiri adalah gas secara kimia reaktif dan korosif terbentuk dari tiga atom oksigen yang terikat secara kimia. Karena reaktivitas ozon tinggi, ozon dapat menyebabkan iritasi jaringan halus pada mata, tenggorokan, dan paru-paru. Ozon dapat ditemukan di dua lapisan atmosfer, pertama pada stratosfer, yaiut suatu lapisan paling atas yang melindungi bumi dari ultraviolet yang merusak. Kedua pada trofosfer, lapisan paling dekat dengan bumi. Ozon di muka bumi terbentuk oleh sinar ultraviolet yang menguraikan molekul O3 membentuk unsur oksigen. Unsur oksigen ini bergabung dengan molekul yang tidak terurai dan membentuk O3. B. Kritik dan Saran a. Kritik Kurangnya bimbingan dari koas pada saat melakukan pengamatan, dan kelengkapan alat kurang. b. saran Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum alat-alat praktikumnya lebih dilengkapi lagi agar praktikum dapat berjalan dengan efisien dan selesai tepat pada waktunya.
 DAFTAR PUSTAKA
 Fatih, Ahmad. 2008. Kamus Kimia. Yokyakarta: Panji Pustaka.
Mulia, Ricki. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyanto, 2007. Ilmu lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. QA. Internasional. 2006. Visual Ilmu Dan Pengetahuan Populer ,”Memahami Iklim Dan Lingkungan,” (Undersatanding The Weather And The Envirotment). Indonesia: PT Bhuana Ilmu Populer.
Tim Reality. 2009. Kamus Biologi. Surabaya: Reality Publisher.

NB: harap mencantumkan alamat blog jika mengambil refrensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar